Kalimantan
Selatan menyimpan potensi wisata yang tidak kalah indah dengan daerah lainnya.
Destinasi wisata Kalsel yang belakangan ini sedang trend di kalangan pecinta
wisata di provinsi ini adalah wisata bukit. Bukit Batas merupakan salah satu daerah
perbukitan yang ada di Kalimantan Selatan yang jarang terekspos oleh
masyarakat. Bukit Batas terletak di kawasan Waduk Riam Kanan Kecamatan Aranio
Kabupaten Banjar. Bukit Batas memiliki pesona yang berbeda dengan bukit lainnya.
Apabila pengunjung sudah mendaki dan sampai pada puncak bukit, pengunjung akan
disuguhkan oleh panorama layaknya di Raja Ampat Papua. Hal tersebut karena
Bukit Batas berada di tengah waduk yang disekitarnya terdapat pulau-pulau kecil
tidak berpenghuni.
Pemandangan Waduk Riam Kanan Dari Puncak Bukit Batas (doc.pri)
Untuk menuju
bukit ini, pengunjung dari luar daerah tidak perlu ribet untuk menjangkau
Kalimantan Selatan. Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan nasional
memiliki akses ke Kalimantan Selatan melalui Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin
dan terhubung langsung melalui bandara besar di Jakarta, Surabaya, Bandung, dan
Yogyakarta tanpa harus transit. Setelah di Banjarmasin, kemudian perjalanan
dilanjutkan menuju dermaga Riam Kanan selama 2 jam dan sesampainya disana
pengunjung dapat menyewa perahu mesin yang masyarakat Banjar menyebutnya
kelotok seharga Rp 200.000. Perahu ini dapat ditumpangi sekitar 15-20 orang dan
sepanjang perjalanan menuju Bukit Batas pengunjung dapat melihat rimbun dan
hijaunya hutan serta jernihnya air Waduk Riam Kanan.
Pemandangan Sepanjang Perjalanan Menuju Bukit Batas (doc.pri)
Selain itu,
pengunjung dapat melihat aktifitas masyarakat yang tinggal di sekitar waduk
seperti memancing, memberi makan ikan di tambak, dan aktifitas kelotok yang
hilir mudik membawa hasil bumi dan barang-barang yang mereka jual ke desa-desa
yang ada di sekitar Waduk Riam Kanan.
Pemandangan Dermaga Riam Kanan (doc.pri)
Kurang lebih 30 menit, pengunjung akan sampai
di dermaga pemberhentian Pulau Pinus 2. Kemudian perjalanan dapat lanjutkan
dengan berjalan kaki melewati kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Pulau Pinus 2
dan kemudian dilanjutkan melewati jembatan yang panjang menuju ke sebuah desa
kecil diseberang Pulau Pinus tersebut.
Pulau Pinus dan Jembatan yang Menghubungkan Desa (doc.pri)
Setelah sampai pada desa tersebut, pengunjung
dianjurkan untuk izin kepada ketua RT setempat terlebih dahulu sebelum mendaki.
Kemudian dilanjutkan dengan menyusuri jalan setapak meninggalkan desa. Tidak
perlu ragu untuk tersesat, karena sepanjang perjalanan pengunjung akan
dibimbing oleh papan petunjuk arah. Sepanjang perjalanan pengunjung akan
menemukan berbagai buah hutan dan apabila beruntung pengunjung akan berjumpa
dengan beberapa hewan seperti monyet hitam kecil. Kurang lebih 1 jam setelah
mendaki , pengunjung tidak akan menyangka melihat keindahan Waduk Riam Kanan
dari Bukit Batas karena pada kanan kiri sepanjang perjalanan masih tertutup
rimbunnya pepohonan.
Salah Satu Pemandangan Waduk Riam Kanan (doc.pri)
Pengunjung
akan dikejutkan saat pertama kali melihat disebelah kanan perjalanan. Disitulah
awal keindahan Waduk Riam Kanan terlihat. Keindahan Waduk Riam Kanan terlihat
jelas dan pulau-pulau disekitarnya akan mengingatkan kita seperti berada di
Raja Ampat Papua. Pemandangan tidak habis sampai disitu, pengunjung dapat
berjalan terus menyusuri jalan setapak dan di sebelah kiri pengunjung akan
terlihat gugusan bukit Pegunungan Meratus yang membentang jauh diselimuti kabut
tipis.
Gugusan Bukit Pegunungan Meratus (doc.pri)
Bagi pengunjung yang ingin
menginap, tidak perlu khawatir tidak ada warung, tenda, dan air bersih karena
diatas warga telah menyediakan semuanya. Pada malam hari akan terlihat
bintang-bintang berkelip dan lampu rumah-rumah penduduk. Apabila beruntung
pengunjung akan melihat meteor yang mondar-mandir diatas langit. Pengunjung
akan merasakan menyatu dengan alam, merasa tenang, dan damai jauh dari
kebisingan. Membawa bekal seperti Jagung dan umbi-umbian merupakan hal yang
tepat untuk dibawa ke tempat ini dan membakarnya pada malam hari. Tidak lupa setelah
mengkonsumsi makanan untuk membuangnya di tempat sampah yang disediakan pihak
setempat. Jadilah pengunjung yang peduli lingkungan agar keindahan Bukit Batas
tetap terjaga. Mari berkunjung ke Kalimantan Selatan.
Promosi
pariwisata di Kalimantan Selatan tidak akan dikenal orang banyak apabila
masyarakatnya tidak melakukan promosi destinasi wisata Kalsel tersebut.
Masyarakat membawa pengaruh penting terhadap kemajuan pariwisata. Masyarakat
dapat menggunakan media sosial untuk menyebarkan destinasi wisata baru di
Kalimantan Selatan. Dengan begitu, informasi mengenai destinasi tersebut dapat
berkembang cepat dan luas karena media sosial bersifat menyeluruh dan tak
terbatas menjelajah belahan dunia. Jadilah masyarakat yang sadar untuk menjadi
seorang duta wisata dan memperkenalkan potensi wisata daerah.
lokasi keren kaya gini harus rajin dipromosikan nih biar pada tau bahwa kalimantan selatan punya lokasi wisata yg bagus
BalasHapusBetul Kak, andil masyarakat terutama anak anak gaul atau kekinian yang selalu menjelajah kemana-mana harus melakukan promosi. Mereka punya media sosial yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk promosi pariwisata di Kalsel.
Hapus