 |
Sekilas Jorong Beach |
“Connecting People to
Nature” – Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2017.
Lingkungan dan Manusia
memang dua subyek yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling berkesinambungan
untuk membentuk suatu hubungan yang berkelanjutan. Kali ini saya mau berbagi
momen yang benar-benar lama. Gak lama banget juga tapi lumayan lah untuk
dishare di blog lusuh ini hehe. JBG! Apa yang terlintas dipikiran kalian ketika
mendengar JBG yang memiliki kepanjangan Jorong Barutama Grestone? Yap, pasti gak
bakalan terlintas juga lah yaa kan PT ini juga gak terlalu besar amat sekelas
chevron, pertamina, adaro dll. Wkwk. Oke kali ini mau nyeritain tentang
perjalanan seharian yang tidak dapat dilupakan. Perjalanan ini terjadi pada
bulan Desember dan gatau tanggal berapa karena saking lupanya wkwkw.
PT. Jorong Barutama Grestone (JBG) adalah perusahaan
pertambangan batubara yang terletak di Jorong, Kab. Tanah Laut, Kalimantan
Selatan. Lho ada apa kok saya sampai kesini ya? Apa saya magang? Apa saya kuli
angkut batubara? Wkwk. Apa kerja disini? Huwaa semua diaminin ajaa yaaa. Wkwkw.
Jadi, saya dan 2 teman saya yaitu Fadhil dan Weny diutus oleh HIMATEKKIM UNLAM
untuk mewakili study visit ke PT. JBG. Acara ini digagas oleh BEM FT UNLAM dan
kelihatannya sebagai wujud aksi terakhir BEM Angkatan 2016 sebelum berganti ke
periode selanjutnya. Ini adalah perjalanan yang sangat excited karena
pertamakalinya bersepatu safety, berbaju BKKMTKI, membawa nama himatekkim,
berhelm teknik, dan menginjakkan kaki di daerah pertambangan batubara. Wuhh
saking semangatnya, sampai saya gak bisa tidur apa saja yang harus saya gali di
lokasi itu. Bukan ngegali batubaranya loh yaa wkwkw. Ilmunya dong yang pasti
dan as being chemeng harus bisa ngehubung-hubungin dikit lah yaa wkwk.
Sesuai kesepakatan dan jadwal yang terlampir bahwa
peserta harus siap pada pukul 5 pagi. Menembus dingin berbekal tekad dan
penasaran saya ke kos Fadhil dulu untuk ngangkut dia. Saya berangkat pukul 4.30
sebelum subuh dan numpang sholat di kos Fadhil. Setelah itu saya menghubungi
Weny untuk stand by di FT tepat jam 5. Finally kami sudah di kampus kebanggan
dan luarbiasa banget, kampus sepi, tidak ada aktifitas, tidak ada kehidupan,
hanya kami bertiga. Oke *Ptttttttt. Kami seakan siap banget untuk menyapu halaman
kampus ☹ . Kami mencoba untuk menghubungi pihak
HIMA dan janjian memang pukul 5, dan ini sudah pukul 5.45 namun tidak ada orang
kecuali di SC hanya ada beberapa orang. Hmm laparrr banget saat itu dan dingin.
Kami putuskan untuk menunggu di SC. Ngantuk dan lapar berkombinasi. Jam 6 pun
belum ada tanda-tanda bus datang ataupun peserta datang. Lalu kami bingung,
apakah kami ditinggal? Huft!
Akhirnya pada pukul 7 sudah mulai banyak orang yang
datang dan kelihatan memakai sepatu safety kebanggan masing-masing. Huahh lega
banget karena kami terus menunggu dari jam 5 tidak ada orangpun. Kami diberikan
sarapan oleh pihak BEM dan melahap nasi itu segera wkwk. Setelah itu kami
berkumpul pukul 7.30 dan bus sudah terparkir disana. Semua perwakilan himpunan
ternyata tidak ada yang angkatan 2016 dan saya merasa bangga disitu wkwkw.
Selanjutnya kami berdoa dan berfoto bersama WD 3 Favoritos Bapak Nurhakim 😊. Lalu cusssss JBG I’m Cominggggg!!!!
Diperjalanan hanya kami habiskan untuk mendengarkan lagu
dan tidur. Iya karena lelah menunggu dan tidak adanya ketidakpastian tadi pagi
huh. Sudahlah yang penting bisa berangkat dan menginjakkan kaki di JBG. Setelah
kurang lebih 1,5 jam perjalanan, kami sampai di JBG. First impression for this
adalah biasa aja, lokasinya penuh debu yaa karena banyak juga truck pembawa
batu bara mondar-mandir. Kanan kiri hanya diisi oleh pepohonan. Jalanan tidak
begitu hancur dan suasananya tenang. Kami bergegas untuk memakai helm safety
hijau dari pihak JBG. Oh iya, disini tidak sembarangan orang bisa masuk dan
butuh pengawalan petugas ketika berada di dalam area pertambangan. Selanjutnya
kami diturunkan di pusat perkantorannya untuk melakukan upacara. Terlihat
pekerjanya adalah orang yang tegas dan tangguh, penuh wibawa dan ramah. Upacara
pembukaan kegiatan telah dilakukan dan saya terperangah dengan konsep
maintenance pasca tambang di PT JBG ini. Iyaa, mereka membuat konsep reboisasi
lahan bekas tambang dan saya bersama teman yang lain menanam pohon di area
langsung pertambangan batubara. Tidak hanya itu JBG juga membuat destinasi
wisata bertajuk Jorong Beach and Galam Park. Ini adalah konsep yang benar-benar
luarbiasa sekali. Konsep yang berkelanjutan dalam hal lingkungan, ekonomi, dan
sosial. JBG memang dikenal akan perawatan pasca tambang yang paling baik.
Semuanya dikaji berdasarkan AMDAL dan perizinan yang continue. JBG memang
diperkirakan akan ditutup pada 2018 karena cadangan batubara akan habis makanya
disini kita melakukan aksi penanaman pohon untuk meremajakan kembali hutan yang
telah diambil isi tanahnya. Selanjutnya kami menanam pohon hingga keseberang
serentak. Hampir semua tidak ada yang bersih dari tangan hingga kaki. Semua
antusias dari pegawai hingga mahasiswanya. Kegembiraan bercampur disitu.
 |
Hiyaa wkwk Siapa itu? |
 |
Menanam Pohon. Sebelumnya Tanah Bekas Tambang Ditutup Tanah Biasa |
 |
Sudut Pelabuhan PT. JBG |
 |
Stockpile Batubara Siap Angkut |
 |
Fadhil Ala-Ala dengan kaos JBG kwkw |
Setelah saya menanam, saya mencoba untuk berkenalan
dengan salah satu pekerja disini. Beliau adalah Bapak Joe. Orangnya superrr
gagah, keren, muda, dan ramah. Bapak ini asli dari Malang dan lulusan ITN
jurusan Mechanical Engineering. Saya sempat tanya-tanya tentang keilmuan disini
lewat Whatsapp dan Facebook beliau karena sebelumnya saya meminta nomor beliau.
Beliau dengan senang hati meladeni pertanyaan demi pertanyaan yang saya
utarakan untuk masalah ini akan menjadi hal yang panjang, next time akan saya
jelaskan lebih lanjut yaaa. Sebelumnya ketika kami selesai Pak Joe memberikan
penjelasan tentang pertambangan ini. Beliau menjelaskan bahwa JBG benar-benar
berkomitmen untuk tidak meninggalkan bekas luka di tanah Kalimantan. Pak Joe
ini lulusan mesin tapi kerjaan beliau bukan di mesin lho, beliau adalah tukang
parkir kapal atau tongkang batubara. Beliau sekarang fokus di Marine
Engineering. Padahal tidak ada hubungannya sekali dengan jurusan beliau ketika
kuliah. Iya, bapak ini aktif di Mapala sewaktu kuliah. Sering aktif organisasi
dan kegiatan ekstra. Hal itu yang membuat beliau jadi diterima dimanapun posisi
beliau bekerja. Bapak ini berpesan “ Makanya, jadi mahasiswa harus gali ilmu
soft dan jangan berpaku pada kuliah saja, ikut organisasi dan lampirkan
sertifikat itu ketika bekerja.” Nahhh ini ngenaaa bangett kann yaaaa. Muantab
bapak ini emang!!!!
Setelah kami lelah menanam pohon kami diarahkan ke Pantai
JBG untuk melakukan aksi rampok sampah dan disana kami dibagi perkelompok untuk
melakukan aksi bersih sampah di sekitar pantai. Oh iya, pantai ini setidaknya
lebih rapi, terawat, dan alami daripada pantai yang ada disekitarnya. Mungkin
memang pantai komersial juga kali ya makanya muantab banget pemandangannya.
Disana kami melakukan bersih pantai dann jebreeettttttt!! Kebakaraannn tolonggg
kebakaaraaaaaaaaannnnn!! Semua orang
berhamburan dan bingung. Terlihat banyak orang panik dan mobil pemadam datang
dengan cepat. Salah satu wisma diujung
barat terbakar dan orang-orang mulai untuk mengangkut barang yang
tersisa. Jujur yaa, sebelumnya saya dan teman saya memang sudah melihat asap.
Namun, saya kira mungkin ada orang sedang membakar sampah jadi saya biasa saja.
Ini benar-benar kejadian yang tidak terduga dan disini terlihat bahwa sistem K3
PT JBG benar-benar profesional. Semuanya siap siaga dan teraudit secara
teratur. Saya salut dan sekaligus speechless.
Selepas kejadian itu, kegiatan masih berlanjut. Kami
dijamu makan siang menikmati laut sambil makan makanan laut di pinggir pantai
JBG. Luar biasa sekali apalagi untuk anak kos yang membutuhkan asupan gizi
gratis apalagi prasmanan. Wwk. Kami makan dengan lahap ditemani sepoi angin
laut dan buah-buahan segar. Selepas itu datang pula produk sponsor berupa pulp*
orang* mengisi kesegaran vitamin C. Selanjutnya saya sholat dhuhur di musholla
bersama Fadhil dan Kak Hakim (Tekkim 15). Segar sekali setelah membasuh wajah
di air wudhu ini. Gerimis ternyata menyambut selepas sholat dhuhur. Kamipun
kembali ke wisma utama untuk menimati suasana pantai. Rezeki memang tidak ada
duanya, kami diberikan kembali produk sponsor yaitu es krim *ampina. Huahh
memang rezeki anak kos. Sudah kesini gratis, liburan gratis, pantai gratis,
ilmu gratis, relasi gratis, dan makanan gratis. Tisss semuaa gratisss wkwk. Selanjutnya
kami dapat kenang-kenangan kaos dari JBG dengan sablonan Jorong Beach and Galam
Park. Oh iyaaa, lupa menceritakan Galam. Kenapa galam dipilih karena sifat kayu
yang tahan lama dan sekaligus melestarikan biodiversitas Kalimantan. Pukul
14.30 kami pamit untuk meninggalkan JBG. Alhamdulilah dapet pengalaman baru dan
ilmu serta kenalan orang sana pula. Di perjalanan sebagai penutup kami juga
berlibur ke Pantai Asmara. Disana saya habiskan untuk menenangkan diri.
Mengingat segala karunia dan segala proses yang telah saya alami. Pantai Asmara
yang sepi membuat saya benar-benar merasakan cinta bersama alam. Ini adalah karunia
Allah yang harus disyukuri. Hari itu adalah hari melelahkan namun banyak ilmu
yang saya gali. JBG dengan tanggungjawabnya adalah bentuk perusahaan yang
memikirkan aspek sustainablity. Pukul 17.30 kami pulang ke Banjarbaru dan
sampai di kampus pukul 20.30. Hmm hari ini hari penuh syukur.
-----
*Cerita mengenai JBG akan
saya upload next time yaa!! Pak Joe benar-benar detail menjelaskan semuanya via
whatsapp 😊
* Sayangnya foto bersama Pak Joe hilang karena laptop yang dulu telah hancur. Tapi buat kalian yang penasaran Pak keren banget ini cari saja di FB: Joe Marine
 |
Sergap Pemadam |
 |
Wisma yang dari awal saya sudah tahu ada asap. Maafkeun :( |
 |
Rampok Sampah *Maafkeun muka saya karena bingung ada kebakaran wkwkw |
 |
Ngapain Pak? |
 |
Dalam Bus umumnya tidur semua wkwk |
 |
Eheemmmmm |
 |
Makan dulu |
 |
Bukti |
 |
Rumah ini Dalamnya seperti neraka mini
|
Terimakasih :))))
mantap tuh
BalasHapusTerimakasih Pak
Hapus