Hola! Buenas Noches !
Ngomong-ngomong tentang Indonesia, pastinya kita membayangkan bahwa orangnya ramah, humble, kaya akan budaya, kaya sumber daya alamnya, kaya sumber daya manusianya juga, dan alamnya yang mempesona, orangnya juga mempesona *eh bener (?) wkwkwk. Semuanya mencerminkan Indonesia secara umum. Tapi, ada beberapa hal yang membuat attitude orang Indonesia menjadi beda dengan attitude dari negara asia lainnya termasuk eropa. Dalam hal ini saya mau ngejelasin mengenai sikap AGAK aneh orang Indonesia. Eh, saya tiba-tiba ingin memposting ini karena pas ikut acara Youth Program dalam acara Water Sanitation and Cities Forum 2015 di Jakarta bulan Mei lalu. Acara ini diikuti oleh 75 peserta dari pelajar, mahasiswa, aktivis dll. Acara ini diselenggarakan oleh Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia. Acara ini juga dihadiri dari orang luar neger loh. Alhamdulilahh akhirnya punya temen real dari luar negeri juga *plakkk wkwk. Ada 3 participants from Germany (Dominic Schott), India (Himanshu Shekar), dan Thailand (Nattawut Phukamsri). Huh beruntung banget bisa join di event kelas internasional ini. Padahal cuma 8 orang saja dari 75 orang itu yg pelajar termasuk saya. What a lucky boy !! wkwkwwkwkkk.
Oke Back to my Topic..
Pada saat hari keempat kita melaksanakan Workshop Public Speaking oleh kak Ivy Batuta. Tahu nggak kak Ivy Batuta ? Oke saya beri link biografi beliau nih, yang jelas Kakaknya ini the best dah. Dia artis Indonesia yang jagoo banget Deutsch nya dan pastinya Public Speaking nya juga okehh. ( https://id.wikipedia.org/wiki/Ivy_Batuta ). Pada saat kakaknya ini menyampaikan materi Public Speaking, saya terkejut bukan main. Masalahnya dari penampilan looking so young banget. Ketika kakaknya mulai presentasi dan memberikan materi Public Speaking wuhhh terkejut bukan mainn dah. Pembawaan kakaknya sangatt keren. Pastinya pas materi dikupas habis tuntas tidak bersisa, semuaa materinya masuk ke memori otak saya. Dari sekian materi public speaking dan presentasi ada satu yang ngebuat saya sadar mengenai attitude orang Indonesia yang agaknya salah. Katanya kita ramah dan sopan ya ke orang lain. Tetapi pada saat itu saya mulai sadar bahwa ada yang janggal dengan kata ramah. Kak Ivy membuktikannya dengan membandingkan perilaku orang Indonesia dengan di Jerman. Pada saat naik eskalator kak Ivy terkejut dengan teguran orang Jerman. Tiba-tiba saja kak Ivy ditegur "Good Morning." Noh, sekarang coba yang ada di Indonesia. Kita negur orang waktu di eskalator. Tegur saja "hai"dan lihat responnya. Pasti dalam hati orang yang kita tegur "Ihh, situ siapa? Sok kenal deh." atau "Idih, siapa ya, saudara bukan, teman bukan". wkwkwkwk.. Nah, katanya kita ramah lho.
Masalah lainnya adalah kita sering banget cuek lhoo. Lihat juga pas di lift hotel. Ada pelayan hotel ngebawa barang banyak banget pakai dorongan itu. #NggakTauApaNamanya wkwkwk. Pelayan itu ditinggal terus sama orang yang mau naik lift. Bukannya didahulukan eh malah ditinggal. Beda dengan diluar negeri. Mereka selalu mendahulukan pelayannya kata kak Ivy. Hmmm rasanya kita egois yah hihihiiii... Ada lagi nih permasalahan pengucapan kata Terimakasih. Orang luar negeri terbiasa mengatakan terimakasih lho. Sedikit-dikit terimakasih, padahal biasa aja sih pengorbanan yang diberikan. Beda dengan orang kita. Saya pernah nih, mengucap terimakasih pada paman parkir. Ehh, kata temen saya malah dibilang ihh sok baik, ngapain tukang parkir diterimakasihin. Well, padah ini adalah wujud how to respect others lhoo!!. So ucapin Terimakasih dong kepada siapa aja yang telah ngebantu kita walaupun sekecil debu.
Pada saat malam hari setelah selesai workshop di Jakarta Convention Center, kita mau naik ke kamar masing-masing untuk take a rest. Maklum, kegiatan selalu berakhir padat dan malamm sekali -_-. Pada saat itu saya bareng dengan Nattawut nih yang dari Thailand. Nah, pada saat itu ada orang usia kisaran 45 tahun-an yang juga ingin naik lift. Pada saat itu banyak banget yang ngelihat bapak itu. Dan yang bikin saya tercengang adalah kita diam saja dan cuekk abizzz dah (termasuk saya) :D. Saat itu juga dengan sigap Nattawut langsung memberikan bantuan lho kepada bapaknya. (*Plakk lagi lagi gua nggak sadar dan cuek .__.) oh iya kejadian itu sebelum workshop public speaking dengan kak Ivy ya. Dari hal itu saya mulai belajar dan sadar. Oh iya, katanya orang Indonesia terkenal ramah. Tapi kok sikapnya malah ramah orang bule ya.
Dari cerita saya tadi dapat disimpulkan nih, bahwa kata ramah itu harus bener-bener ramah ya. Kita harus respect ke orang lain. Kita harus peduli kepada orang lain. Perilaku kita adalah cermin dari pribadi dan karakter kita. Kita harus menunjukkan the real ramah kepada semua orang sebagai bentuk respect ke orang lain. Jadi, mulai sekarang tips dari kak Ivy Batuta adalah biasakanlah untuk peduli terhadap suasana dan peka lah, biasakan mengucapkan terimakasih, biasakanlah untuk selalu ramah dengan benar-benar ramah, biasakan juga untuk membantu orang lain. So, mulai sekarang ayo berubah menjadi the real calm and humble people ya.
Baiklah, itu sedikit curhatan remaja labil yang sebenernya juga orang Indonesia. wwwkkk. Tapi ingat, tulisan ini adalah sebagai bentuk agar kita menjadi orang yang benar-benar ramah inside and outside. Jadikan ini sebagai cerminan dan intropeksi ya. Terimakasih sudah membaca.
\Nah, ini nih inspirator saya. Kak Ivy Batuta.
-------------
Betul itu
BalasHapus