Assalamualaikum, Buenas Noches !! Sawadee Krab ! Hallo !!
Sooo Long timeee can't post about something here !! Wkwkw :D. Yaa banyak sekali kerjaaan dan kompetisi-kompetisi di 6 bulan terakhir kelas XI ini. Huhhh Nggak terasa lagi sudah mau lulus dari sekolah yang banyak memberikan andil di kehidupan saya yang baru di Kalimantan Selatan ini. Yaa saatnyaa lebih giat lagi lebih disiplin dan pintar-pintar memanage our time. Bakalan sibuk superrrr dan gilaa soal di tahun ini. Kelas XII memang sudah didepan mata dan harus ditaklukan selepas libur puasa ini. So, let's prepare !! Mungkin tahun ini bakalan rajin juga nge post sesuatu di blog ini. Biar jadi kenangan yang indah masa SMA terakhir ini. Wkwkwkwkw..
Postingan kali ini saya mau ngebahas masalah PPDB di SMAN 5 Banjarmasin kemarin. Keep Calm and Respect yaa!! Cuman sekedar saran dan kritik kok. PPDB atau penerimaan peserta didik baru sudah menjadi kewajiban bagi lembaga pendidikan untuk melaksanakannnya sebagai bentuk regenerasi siswa di lembaga tersebut. PPDB sudah menjadi tradisi kebanyakan siswa SMP sederajat untuk melanjutkan pendidikan wajib ke jenjang yang lebih tinggi. Lalu, permasalahan apa yang bakal saya kupas di postingan kali ini? masalah sistemnya? masalah sarana prasaran? atau masalah Nilai UN mereka? Jawabannya yang jelas bukan itu semua. Saya akan mengupas mengenai permasalahan banyaknya siswa SMP yang masih bergantung dengan orangtua terkait masalah pendaftaran. Menurut saya siswa yang mendaftar dengan dampingan orangtua itu sah-sah saja. Cuman, masalahnya adalah bagaimana siswa tersebut bisa mandiri kelak saat akan menjadi siswa di sekolah pilihannya tersebut. Di SMAN 5 Banjarmasin terpantau (*Jiahh kaya reporter aje) banyak yang mengandalkan orangtua. Semua serba orangtua. Banyak sekali yang berkutak kutik, lari-lari, sibuk sendiri. jatuh bangun dan banyakk sekali aktivitas yang lain yang melakukannya adalah ORANGTUA mereka sendiri. Lah, ini yang sekolah siapa? Orangtua atau anaknya? Sebagai kakak kelas saya merasa kasihan. Kok orantua yang sibuk setengah mati. Sementara yang bikin aku meler dan ngiler terheran-heran adalah anaknya. Anaknya malah seperti melihatkan wajah cuek, nggak mau tau, dan yoweslah.
Saya mengambil asumsi bahwa apakah orangtua harus bertindak terlalu over seperti itu dan anaknya nggak mau tau gitu? Bukannya yang daftar adalah anaknya? yang sekolahkan juga anaknya. Ada juga yang berasumsi bahwa tanpa adanya orangtua ikut campur kedalam urusan anaknya dianggap kurang fair, kurang mantap, kurang sreggg, kurang komplit. Menurut saya itu salah lho. Edukasi secara langsung dari orangtua perlu untuk melatih anaknya agar menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab terhadap apa yang mereka akan lakukan. Orangtua boleh saja ikut dalam mendaftarkan anaknya, namun siswa yang didaftarkan harus bekerja ekstra dong untuk melakukan tugasnya. Bukannya menjudge tapi marilah sebagai siswa kita harus paham bahwa hidup ini memang tidak mudah. Kita harus minta bantuan dan dampingan pada bapakke dan emakke. Tapi, untuk masalah seperti itu, harusnya kita sadar dan peduli. Jangan diam ungut-ungut cuek gak tau menahu seperti itu. Itu salah yaa teman. Kita harus intropeksi diri bahwa yang sekolah kan kita bukan orangtua. Toh, kita juga bisa membaca dan menulis kan mengenai peraturan PPDB. Kita juga bisa bertanya kepada panitia PPDB dan kakak osis yang disana membantu kegiatan ini. Soo guys, jadilah pribadi mandiri yang bertanggung jawab. Jangan berfikir bahwa semua itu ada orangtua yang mengurus. Coba saja bayangkan apabila orangtua kita sudah dipanggil oleh Allah s.w.t. (Audzubillahimindzalik). Kepada siapa lagi kita akan meminta bantuan? Mari, kita berfikir bahwa tidak ada yang instant di dunia ini. Kita harus berjuang agar memiliki pengalaman. agar dapat merasakan atmosfir susahnya orangtua kita kepanasan lari-lari kemana-mana foto copy, beli map. Apakah kita tidak iba melihatnya? Jadi, mari kita belajar untuk mandiri dan berjuang sekuat kemampuan kita. Kita yakin kita bisa. Jangan terlalu sekali bergantung pada orangtua. Yakinkan dan tekadkan pada diri kita ya. Itung-itung ini sebagai bekal dan bahan intropeksi untuk menuju pendaftaran di PTN atau PTS kita nanti. So respect ya guys ! Kita tidak sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah s.w.t Tuhan dengan segala kesempurnaan. Juga mau ngucapin apresiasi yang top untuk siswa yang sudah mendaftar sendiri di SMAN 5 Banjarmasin. Ini ada sedikit foto galeri pendaftaran PPDB di SMAN 5. Ini foto-foto pas pengumuman. Bahkan saat pengumuman pun didampingi orangtua. Bahkan ada yang saat pengumuman anaknya berjalan atau tamasya dan disuruh ibunya datang. :DDD
Tuh banyak bapak-bapak dan emak-emak yang rela berdesakan. Anaknya Cuek deh -,-
Muchas and Muchos Gracias !!!
Komentar
Posting Komentar