Hola! disela-sela kegabutan liburan yang tengah melanda dan ditambah puasa kali ini, saya mau membagikan nih apa-apa aja yang pernah saya lakukan as being Chemeng Student di 2 semester kemarin. wkwkw. Sebenarnya ini niat udah lama mau berbagi tentang dunia seputar kimia di kehidupan sehari-hari dan ujungnya pun baru kali ini bisa menulis kwkwk. Tujuannya sih supaya inget selalu gitu tentang ilmu dasar kimia dan perlu digaris bawahi ini bukan ajang untuk showing off loh ya hehe. Ini sekadar berbagi tips cetek tentang pengaplikasian dunia teknik kimia di kehidupan sehari-hari. Itung-itung lah nambah pahala, dan bisa diingat anak saya kelak tentang apa yang telah saya lakukan sewaktu kuliah wkwkwk. Iya kali kalo masih ada blog ini hehe. Okelah yaa kali ini saya akan membahas topik yang lumayan unik nih dan sedang trend di masyarakat. Cekidot lahh..
-----""""-----
Rokok elektronik sebenarnya
berbahaya sih, jelas lah ya yang namanya rokok memang semuanya berbahaya. Apalagi
adanya proses pembakaran yang pada akhirnya menghasilkan asap lalu kemudian
kita hirup dan mengkontaminasi ke dalam paru-paru. Hyaa! Jelas banget udah
pasti membahayakan bagi kesehatan dan bahkan orang disekitar yang tidak sengaja
menghirup asap tersebut. Bayangin aja lah ya kita merokok tapi orang lain harus
menanggung juga penyakit dari asap yang kita buat. Hmm nampaknya dosa kita jadi
berlipat ganda tuh hehe. Dari beberapa teman saya sebagai konsumen Vaping atau
rokok elektronik atau e-cigarettes itu, banyak yang bilang kalau mereka lebih
enak mengonsumsi rokok elektronik. Alasannya beragam, mulai dari suka karena
tidak perlu dibakar, aroma asapnya sedap, rasanya macam-macam ada strawberry,
melon, durian dll, ada pula yang beralasan karena tidak berbahaya karena tidak
ada nikotin. Yap! Sebenarnya anda salah besar teman. Rokok elektronik justru
mengandung nikotin yang cukup besar. Dari jurnal yang saya kaji ini, nikotin
yang dihasilkan sebesar 132%. Waduhh!! Ternyata lebih 100% loh yaa dan ini
merupakan kandungan terbesar dari 40 mL Liquid. Wkwk. Selain itu terdapat kandungan
utama yaitu propylen glycol dan glycerin yang berbahaya bagi tubuh.. Oh iya
sebelum itu saya mau mengenalkan teman saya yang membantu mengidentifikasi
senyawa atau kandungan apa aja yang terkandung dalam suatu Liquid E-Cigarettes
tersebut. Dia bernama Kromatografi.
Kromatografi merupakan suatu metode
kimia analisis kualitatif dengan pemisahan fisik dimana komponen akan
dipisahkan dalam dua fase yaitu fase stationer (diam) dan fase bergerak. Tujuan
dari metode ini adalah untuk purify, identify, analyze, dan quantify suatu
solvent (larutan campuran). Kromatografi ini terdiri dari berbagai jenis dan
umumnya ada empat jenis, yaitu Kromatografi Kertas (PC), Kromatografi Lapis
Tipis, Kromatografi Pertukaran Ion (IEC), Kromatografi Gas (GC) , dan
Kromatografi Tekanan Tinggi (HPLC). Alat untuk mengidentifikasi kromatografi
ini terdiri dari berbagai jenis. Ada yang pakai kertas, plat tipis,
kromatogram, gel, dan resin. Untuk kertas dan lapis tipis, kromatografi ini
hanya berdasarkan hasil yang tertera seperti gambar berikut
![]() |
Hasil Pengujian Kromatografi Kertas |
Namun untuk kromatografi lainnya, akan tergambar seperti berikut
![]() |
Pengujian Kandungan E-Cigarettes (Tampak Besar) |
Wah seperti sandi morse,
sandi rumput ya bergelombang gelombang hehe. Iya karena pada kromatografi ini
menggunakan bantuan komputer untuk mengetahui hasilnya dan kromatografi ini adalah
kromatografi yang benar-benar bagus tingkat keakuratan hasil datanya dibanding
kromatografi manual. Oh iya, kromatografi diterapkan pada penghitungan polusi
air dan udara, residu pestisida pada sayur dan buah, mengidentfikasi bakteri,
menentukan jalur metabolisme dan mekanisme kerja obat, mencari senyawa organik
dari makhluk hidup di planet lain dan banyak lagi penerapan ilmu yang penting
bagi analisator kimia ini.
Pada rokok elektronik kali ini,
menurut jurnal dari elsevier dan science direct ini, kromatografi yang digunakan
adalah Gas Chromatography (GC). Yaa, karena liquid seperti ini mudah untuk
diidentifikasi dan hasilnya cukup akurat. Sampel yang peneliti gunakan berasal
dari Best Electronic Cigarettes of 2014 dan kromatogram yang digunakan adalah
jenis Agilent 7890B GC. Hiyaa sebenarnya saya juga tidak tahu alatnya seperti
apa ini wkwk. Namun, setelah browsing di Youtube, alat ini bekerja seperti
menara distilasi (Inii apaa lagiii yaaa --,,---). Jadi, menurut dosen saya,
menara distilasi ini seperti pemrosesan minyak (Crude Oil) di Pertamina. Ada
beberapa tahapan yang pada akhirnya akan didapatkan minyak berkualitas kurang
lebih seperti minyak tanah, oli, premium, pertamax, dll itu lah jenisnya.
Tingkatan mereka berbeda lho, jadi menara itu nanti bertugas untuk menyeleksi
minyak-minyak dan digolongkan kedalam minyak tanah, oli, premium dlll itu. Oh
iya, kromatografi gas ini bekerja cukup gampang. Kita tinggal menginjeksi
(suntik) cairan kedalam suatu lubang, nah selanjutnya akan ada gas pembawa yang
berfungsi membawa cairan tersebut. Sebelumnya cairan akan diubah menjadi gas
juga. Nah disini, fase bergerak yang bertugas membawa adalah gas helium.
Sedangkan yang diam adalah gas dari cairan liquid tersebut. Konsep gas membawa
ini seperti menyeret gas dari liquid tersebut. Kemudian alat akan memprosesnya
seperti menara distilasi tadi, lalu dihubungkan via komputer, dan komputer
melakukan print out hasilnya.
Nah, dari jurnal ini didapatkan hasil seperti gambar berikut.
![]() |
Nama Senyawa atau Komponen yang Terdapat Pada E-Cigarettes |
![]() |
Pengujian Kandungan E-Cigarettes (Tampak Detail Kecil) |
Wahhh buaanyaaakkk bangett kan yaa
senyawa-senyawanya. Dan perlu anda ketahui bahwa semuaa senyawa ini berbahaya
lho. Walaupun senyawa ini organik semua, namun tetap saja berbahaya bagi tubuh
kita. Totalnya ada 82 senyawa dengan klasifikasi senyawa 44 teridentifikasi dan 38 senyawa
tidak teridentifikasi namanya. Waduhh, yang tidak teridentifikasi ini berbahaya
sekali lho karena peneliti belum menemukan nama senyawanya. Bisa-bisa senyawa
ini lebih membahayakan dari nikotin atau yang lainnya yang efeknya belum
dirasakan sekarang. Hiiii! Makanya ga usah deh ya pakai vape atau e-cigarettes.
Hehe. Dosen saya juga bilang nih, kalau temen beliau juga mengonsumsi rokok tapi dalam bentuk seperti kemasan teh celup. Kalau tidak salah namanya Snuzz. Rokok ini lebih nyeleneh lagi karena tidak menggunakan asap melainkan seperti permen. Cara menggunakannya diletakkan di belakang gigi atau gimana gitu. Intinya rokok jenis ini juga berbahaya sih, yaa intinya yang namanya rokok itu berbahaya deh ya. Untuk yang ingin lebih tahu googling aja Snuzz Rokok gitu.
![]() |
Ini Snuzz juga termasuk rokok. |
Oleh karena itu, mari sayangi
tubuh kita ini. Rokok elektronik bersifat toxic (racun) dan membahayakan bagi
tubuh kita. Sayang banget kalau kalian menyia-nyiakan uang kalian hanya untuk
hal yang dapat membahayakan bagi tubuh kalian sendiri. Harga yang mahal
tersebut dapat dibelikan sesuatu yang bermanfat lainnya. Namun, semuanya ada di
tangan kalian sendiri. Jika mengonsumsi e-cigarettes adalah dapat membuatmu
merasa lebih tenang dan terhindar dari stress, konsumsilah jangan terlalu
sering atau lebih baik cobalah untuk tidak mengonsumsi. Sudah tahukan bahaya
dan dampak ke tubuh kita. Apalagi terhadap 38 senyawa yang tidak
teridentifikasi tersebut. Hmm bisa jadi malah memberikan indikasi pada tubuh
yang jauh lebih berbahaya. Finally, jadilah konsumen yang bijak dan cerdas
dalam memilih suatu produk.
![]() |
Kromatogram GC Agilent bla blaa yang tadi ituu lahh wkwk |
![]() |
Konsepsi Kromatografi Gas yang Kaya Menara Distilasi wkwk |
Anyway, thankyou telah membaca tulisan ini, dan apabila ada pertanyaan silakan komentar di kolom komentar ya. Semoga bermanfaat :)
---###---
Keren makasih informasinya kak 😊
BalasHapus